Programmer Cilik

Setelah kelulusan MI ternyata aku memiliki niat yang kuat untuk melanjutkan studiku di salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri ( MTs N ) terkemuka dikotaku. Tak lain juga sebagian besar teman-temanku. Baik teman sekelas maupun teman sepermainan. Karena di MTs tersebutlah kakak-kakak dan saudara-saudaraku melanjutkan studi mereka hingga mereka lulus dengan membanggakan. Dari situlah keinginanku muncul begitu kuat sampai-sampai berbagai tawaran untuk melanjutkan disekolah lain ku tolak. Tak hanya aku yang berambisi sekuat itu. Ada satu temanku yang sepertiku ingin melanjutkan di MTs favorit itu, dia adalah teman sekelasku dan juga tetangga dekat sekaligus sahabt karibku.
Tiba suatu hari saat teman-teman kakakku Praktek Kerja Lapangan atau biasa disebut Teacing Programme. Dan kebetulan bertempat di rumahku. Mereka adalah para santri dari pesantren terkenal di Brebes. Mereka juga siswi-siswi dari Madrasah Aliyah program khusus yang juga terkenal karena program dua bahasa dan keeksisannya. karena madrasah-madrasah program khusus yang ada di Indonesia kebanyakan telah dihapus.
Kegiatan Teacing Programme berlangsung selama dua minggu dengan mengajar di sekolah, madrasah diniyah, dan kegiatan dengan masyarakat setempat, seperti: pengajian dengan Ibi-ibu, istighozah, berjamaah, dan lain-lain. Akupun banyak belajar dari mereka